Tips menjadi kaya dengan sholat

09.04 Edit This 0 Comments »
Dikutip by M Shodiq Mustika (2007 Maret 12)
diposting by Sterno

Mungkinkah shalat dapat menjadikan pelakunya kaya, bahkan bila telah terpuruk dalam kemiskinan?

Mari kita analisis. Dalam buku The Power of Simplicity, Jack Trout & Steve Rivkin mengutip pernyataan Ross Perot sebagai berikut:

Kehidupan serupa dengan jaring laba-laba.

Benang-benangnya saling bersilangan secara aneh.

Sukses tidaknya Anda tidak tergantung pada seberapa baik rencana strategis lima-tahunan yang diajarkan di sekolah-sekolah bisnis. Kesuksesan tergantung pada bagaimana Anda bereaksi terhadap peluang-peluang tak terduga.

Perhatikan! Kesuksesan Anda tergantung pada bagaimana Anda bereaksi terhadap peluang-peluang tak terduga. Begitu pula yang ditegaskan oleh John D. Krumboltz dan Al S. Levin dalambuku Luck Is No Accident (Keberuntungan Bukanlah Kebetulan).
Jadi, untuk menjadi kaya, yang paling dibutuhkan adalah kemampuan untuk bereaksi setepat-tepatnya terhadap peluang-peluang tak terduga. Terus, apa yang paling kita perlukan supaya kita mampu bereaksi setepat-tepatnya terhadap peluang-peluang tak terduga?

Thomas Armstrong menjawab, dalam buku 7 Kinds of Smart, bahwa yang kita butuhkan untuk itu adalah kecerdasan majemuk (multiple intelligences, yang teorinya telah disusun oleh Howard Gardner). Lantas, adakah hubungan antara kecerdasan majemuk dan shalat? Dengan kata lain, apakah shalat dapat meningkatkan kecerdasan pelakunya, khususnya kecerdasan majemuk?

Mohammad Sholeh (penulis buku Terapi Salat Tahajud) mengemukakan pandangannya dikover buku M. Shodiq Mustika, Pelatihan Salat SMART (Jakarta: Hikmah, 2007): “Penelitian saya terhadap salat Tahajud menyatakan bahwa salat bisa meningkatkan kecerdasan. Dan, buku [Pelatihan Salat SMART] ini menjadi panduan untuk mewujudkannya.”

Adapun jenis kecerdasan yang meningkat melalui Pelatihan Salat SMART itu adalah kecerdasan majemuk! Jadi, secara teoretis, jelaslah bahwa shalat dapat menjadikan pelakunya kaya.

Begitulah analisis secara teoretis. Bagaimana dengan kenyataannya? Benarkah padakenyataannya, shalat dapat menjadikan pelakunya kaya, bahkan bila telah terpuruk dalamkemiskinan? Ya! Contoh pada kenyataannya dapat kita simak dalam sebuah kisah nyata

: Bisnis Bermodal Salat.

0 komentar: